Senin, 14 April 2014

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

ALAT PENGERING TENAGA SURYA MODEL AIT
1. PERANCANG
Asian Institute Technologym Bangkok
2. PENGGUNA/FUNGSI
Penggunaan untuk semua bahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
3. SPESIFIKASI
1) Dimensi Ruang pengumpul panas (mm) : 200 x 3000 x 2000; ruang pengering (mm): 900 x 1000 x 2000.
2) Konstruksi
a) Rangka utama dari kayu dan plastik polietilen.
b) Penyambungan dengan menggunakan paku.
3) Rancangan Fungsional
a) Sumber energi: sinar matahari.
b) Pengumpul panas: seng gelombang yang dicat hitam.
4) Rancangan Struktural
a) Ruang pengumpul panas:
- seng gelombang yang dicat hitam
- saluran pemasukan udara
- kerangka: alas dan dinding dari papan, dan penutup dari plastik transparan polietilen
b) Ruang pengering:
- plenum
- rak-rak bahan yang dikeringkan
- saluran pengeluaran udara
- kerangka dari kayu, dinding dan atap dari plastik transparan polietilen
5) Bahan Kayu, seng dan plastik.
6) Kapasitas 50 - 100 kg ikan.
7) Umur Alat 2 (dua) tahun
4. PRINSIP KERJA ALAT
Cahaya matahari memanaskan udara dari seng gelombang di ruang pengumpul panas. Udara panas yang relatif ringan dibanding udara di ruang pengering mengalir ke ruang pengering untuk menguapkan air pada bahan. Udara pada ruang pengering mengalir ke bagian atas ruang pengering dan keluar melalui ventilasi. Cahaya matahari juga memanasi bahan di ruang pengering sevara langsung dari plastik transparan.
5. HARGA/ANALISIS BIAYA
a) Harga untuk setiap unit adalah Rp. 1.000.000,- (perkiraan tahun 1997).
b) Perkiraan biaya operasional: Rp. 2.495, 70 per jam (8 jam operasi per hari).
c) Perkiraan biaya pengeringan: Rp. 5,- sampai Rp. 25, - per kg ikan.
6. KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl.Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Tel. 0751 40040, Fax. 0751 40040 Jakarta, Maret 2001 Sumber : Teknologi Tepat Guna Untuk Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Padang, 2000.
Sumber : www.iptek.net.id

INI DIA KARYA PUTRA PUTRI INDONESIA YANG MENDUNIA...!!Silahkan di baca.





Senin, 07 April 2014

15 Fungsi Google yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Berikut ini 15 fungsi mesin pencari Google mungkin belum Anda ketahui.

google,browser,perambanGoogle. (Dok. Google)
Google, situs web paling terkenal dan paling banyak digunakan di seluruh dunia memiliki sejumlah fungsi yang tak diketahui semua orang.
Dikutip dari Telegraph.co.uk, berikut ini 15 fungsi mesin pencari Google mungkin belum Anda ketahui.
1. Kalkulator
Fungsi Google Calculator lebih canggih dari yang diketahui banyak orang. Selain mampu mengerjakan matematika dasar, seperti 5+6 atau 3x2, Google Calculator juga mampu mengerjakan kalkulasi logaritma seperti e, pi, Cos, Sin, dan lain-lain. Selain itu, Google Calculator juga mampu menerjemahkan binary code. Coba saja ketikkan “12*3 in binary” pada kolom search Google.
google calculator Google Calculator
2. Site Search
Dengan menggunakan kata kunci “site:” kita dapat membuat Google untuk hanya mencari dan mengeluarkan hasil hanya dari satu website saja. Coba saja ketikkan “site:chip.co.id Samsung” maka yang akan muncul hanyalah segala berita tentang samsung dari website CHIP.
3. Konversi
Konversi mata uang dan konversi unit dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan mengetikkan kata kunci <jumlah> <unit1> <unit2> pada kolom search. Contohnya kita dapat mengetikkan “1 USD in Rp”, “20 C in F”, atau “15 inch in cm” maka kita akan mendapatkan hasil secara instan.
4. Time Zone
Cukup mengetikkan “time in <tempat>” maka kita akan mendapatkan waktu setempat di tempat tersebut sekaligus dengan zona waktu yang digunakan di tempat tersebut.

5. Terjemahan
Cara tercepat menerjemahkan kata asing cukup dengan mengetikkan “translate <kata> to <bahasa>” sebagai contoh “translate pomme to english” maka akan muncul hasil apple. “translate pomme to spanish” maka akan muncul hasil manzana. Lihat di bawah ini.

6. Mencari file secara spesifik
Jika mengetahui jenis file yang akan dicari seperti PDF atau Word, kita dapat menambahkan ekstensi file secara spesifik dengan mengetikkan “<judul> filetype:pdf” atau “<judul> filetype:doc”
7. Mengecek status penerbangan
Jika kita telah mengetahui nomor penerbangan, kita bisa mengecek informasi detailnya. Contohnya dengan mengetikkan “BA335” maka akan muncul status penerbangan British Airways dengan nomor penerbangan 335 dari Paris jam 15.45 dan akan tiba di Heatrow Terminal 5 pada jam 15.48 waktu setempat.

8. Mengecek film yang ditayangkan di bioskop
Dengan mengetikkan “film” atau “movie” diikuti dengan kodepos setempat maka akan menunjukkan daftar film yang sedang diputar di bioskop-bioskop setempat. Sayangnya untuk di Indonesia sendiri fitur ini belum bisa diterapkan.
9. Prakiraan cuaca
Cukup dengan mengetikkan nama kota diikuti dengan “forecast” maka Google akan menampilkan prakiraan cuaca selama satu hari termasuk dengan kelembaban udara dan kecepatan angin. Prakiraan cuaca ini termasuk dengan cuaca selama satu minggu berdasarkan data dari weather channel.
10. Mengeluarkan daftar pencarian
Jika kita mengetikkan kata yang memiliki dua arti atau memiliki hubungan dengan kata yang lain,  kemungkinan akan sulit karena memiliki hasil pencarian yang sangat banyak. Kita dapat mengeluarkan hasil yang tidak sesuai dengan tanda “-“ maka hasil yang dihasilkan dapat lebih sesuai. Contoh bila kita mengetikkan “Apple – iPhone” maka akan menghasilkan pencarian Apple tanpa iPhone.

11. Data Publik
Untuk melihat tren dan data populasi penduduk atau tingkat penggangguran di salah satu kota atau daerah kita dapat menggunakan kata kunci “population <kota>” atau “unemployment rate <kota>”.

12. Pencarian yang berhubungan
Untuk mencari sebuah website yang memiliki isi yang sama cukup tambahkan kata “related:” diikuti dengan alamat website pada kolom pencarian.
13. Tracking Paket
Bagi orang yang sering melakukan bisnis secara online dapat memanfaatkan fitur ini untuk mengetahui paket kirimannya apakan sudah sampai atau belum. Cukup mengetikkan tracking number yang terdapat pada paket maka google akan menampilkan hasil disertai dengan website paket yang bersangkutan.
14. Menjelaskan arti kata
Kamus Google memiliki fungsi untuk mengartikan suatu kata. Tambahkan kata kunci “define: <kata>” maka hasilnya adalah penjelasan secara lengkap dari kata yang dimaksud. Seperti contoh dengan mengetikkan  “define: discombobulated” maka akan muncul  “disconcert or confuse” yang berarti bingung.

15. Mini Games
Cukup ketikkan “do a barrel roll” pada kolom search maka sebuah animasi tampilan layar yang akan berputar. Atau ketikkan “zerg rush” untuk memainkan sebuah mini game.
(Tofin Bravo, chip.co.id)
sumber : http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/15-fungsi-google-yang-mungkin-belum-anda-ketahui

Sabtu, 05 April 2014

Ini Dia 7 Perguruan Tinggi Baru yang Diresmikan Presiden SBY



Jakarta - Pendidikan menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam 10 tahun terakhir ini. Salah satu wujudnya adalah dengan diresmikannya tujuh perguruan tinggi di Indonesia.

"Anggaran cukup besar untuk memastikan anak-anak Indonesia bisa bersekolah dengan mudah. Sekolah makin berkualitas dan yang tidak mampu kita gratiskan. Itu basic policy yang kita jalankan," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

PTN tersebut adalah Universitas Teuku Umar (Aceh Barat), Universitas Tidar Magelang, Universitas Siliwangi (Tasikmalaya), Universitas 19 November (Kolaka), Politeknik Negeri Subang, Politeknik Negeri Ketapang, dan Politeknik Tanah Laut, Tanah Laut (Kalsel).

Dikutip dari situs setkab.go.id, melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2014 yang ditandatangani Presiden SBY pada 1 April 2014, pemerintah mendirikan Universitas Sembilanbelas November Kolaka sebagai PTN di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

"Universitas Sembilanbelas November Kolaka menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi," bunyi Pasal 2 Perpres tersebut.

Adapun di Magelang, Jawa Tengah, melalui Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 1 April 2014, pemerintah mendirikan Universitas Tidar sebagai PTN di lingkungan Kemdikbud, yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Sedang di Tasikmalaya, Jawa Barat, melalui Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 1 April 2014, pemerintah mendirikan Universitas Siliwangi sebagai PTN di lingkungan Kemdikbud, yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Sementara di Aceh Barat, DI Aceh, melalui Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2014 yang ditandatangani oleh Presiden SBY pada 1 April 2014, pemerintah mendirikan Universitas Teuku Umar sebagai PTN di lingkungan Kemdikbud, yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi, dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

Segala pembiayaan yang diperlukan bagi penyelenggaraan Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara; Universitas Tidar Magelang, Jateng; Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jabar; dan Universitas Teuku Umar Aceh Barat, DI Aceh, menurut Pasal 3 dari keempat Perpres di atas, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pemerintah Daerah dapat membantu pembiayaan sebagaimana dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi Pasal 3 Ayat (2) Perpres No. 22/2014, Perpres No. 23/2014, Perpres No. 24/2014, dan Perpres No. 25/2014 itu.

Berita Antariksa Terbaru!


Chek this out..!klik http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/04/suar-matahari-di-awal-april-ini

Jumat, 04 April 2014

Temukan barbagai informasi terkini!

nationalgeographic.co.id

Makalah Blended Learning

BLENDED LEARNING
Diajukan pada tanggal 03 Februari 2014 untuk melengkapi
 tugas Komunikasi dan TI Pendidikanyang dibina oleh
Asep Lilik F., S.Pd., M.P.Fis.




Oleh:
Neri Anggraini (1211207056)
Nindiya Anindita Sari (1211207057)
Novia Gilang Pratiwi (1211207059)
Nur Tahiyah (1211207060)
Pahmi Ubaidillah (1211207063)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT. karena atas karunia-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Kami ucapkan terimakasih kepada dosen Komunikasi dan TI Pendidikan yang dibina oleh Asep Lilik F., S.Pd., M.P.Fis. atas arahan yang telah diberikan.Selain itu, kepada  semua pihak yang turut membantu.
Makalah ini berisi penjelasan mengenai cara pembelajaran yang memadukan berbagai pendekatan mulai dari pendekatan konvensional hingga pendekatan media dan teknologi. Dalam penulisannya, kami menyadari terdapat kekurangan. Kami berharap kritik dan saran yang membangun sehingga dapat  memperbaiki segala kekurangan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat.

Bandung, 03 Februari 2014

                                                                                    Penyusun


DAFTAR ISI




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada era teknologi saat ini, hampir semua aktifitas manusia membutuhkan bantuan perangkat canggih yang dapat dengan mudah membantu aktifitasnya. Tak terkecuali aktifitas pembelajaran di lembaga formal, informal, maupun nonformal. Bahkan dalam kurikulum 2013 yang belum lama ini diberlakukan, kegiatan penggunaan teknologi harus selalu terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran pada setiap matapelajaran di sekolah. Hal ini tentu mengisyaratkan kepada para pendidik maupun calon pendidik agar mampu menerapkan cara belajar dengan pemanfaatan teknologi yang mutakhir. Artinya, pendidik atau calon pendidik harus “melek” teknologi agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Oleh karena itu, makalah ini menyajikan bagaimana menggunakan dan mnegintegrasikan teknologi dalam pembelajaran melalui konsep Blended Learning.Pembahasan lebih jauh mengenai Blended Learning, akan dibahas dalam bab II pada makalah ini.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah Blended Learning itu?
2.      Bagaimana karakteristik Blended Learning?
3.      Apa kekurangan dan kelebihan  dalam pembelajaran Blended Learning?
4.      Bagaimana prosedur Blended Learning?
5.      Apa tugas kreatif yang harus dimiliki oleh pendidik dalam Blended Learning?
6.      Bagaimana strategi calon pendidik untuk memenuhi tuntutan pembelajaran Blended Learning?

C.    Tujuan

Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai:
1.      Blended Learning dalam pembelajaran di sekolah.
2.      Karakteristik Blended Learning.
3.      Prosedur Blended Learning.
4.      Kekurangan dan kelebihan  dalam pembelajaran Blended Learning.
5.      Tugas kreatif yang harus dimiliki oleh pendidik dalam Blended Learning.
6.      Strategi calon pendidik untuk memenuhi tuntutan pembelajaran Blended Learning.





D.     

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Blended Learning

Blended learning istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blended merupakan campuran, kombinasi yang baik. Sedangkan learning merupakan pembelajaran.
Gambar 1. Contoh Pembelajaran Blended Learning
Menurut Harding, Kaczynski dan Wood(2005), Blended learning merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Pelaksanaan pendekatan ini memungkinkan penggunaan sumber belajar online, terutama yang berbasis web, tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka. Dengan pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.
Dengan demikian, Blended learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional, dimana antara pendidik dan peserta didik saling berinteraksi secara langsung, masing-masing dapat bertukar informasi mengenai bahan-bahan pembelajaran), belajar mandiri (belajar dengan berbagai modul yang telah disediakan) serta belajar mandiri secara online.

1.      Unsur-unsur Blended Learning

Unsur-Unsur pembelajaran berbasis blended learning mengkombinasikan antara tatap muka dan e-learningyang memiliki 6 (enam) unsur, yaitu: (a) tatap muka (b) belajar mandiri, (c) aplikasi, (d) tutorial, (e) kerjasama, dan (f) evaluasi. Pembelajaran tatap muka dilakukan seperti yang sudah dilakukan sebelum ditemukannya teknologi cetak, audio visual, dan komputer, pendidik sebagai sumber belajar utama.

2.      Klasifikasi Blended Learning

Klasifikasi Blended Learninguntuk memahami e-Learning beberapa ahli mengklasifikasi berdasarkan karakteristik. Pada umumnya pembelajaran e-Learning atau online adalah "asynchronous", di mana pendidik/guru/dosen/instruktur dan orang yang belajar (siswa) tidak bertemu di saat yang sama. Ranganathan, Negash, dan Wilcox (2007) membagi empat jenis klasifikasi e-Learning, yaitu: (1)e-Learning tanpa kehadiran dan tanpa komunikasi, (2)e-Learning tanpa kehadiran tetapi dengan komunikasi, (3)e-Learning dikombinasikan dengan kehadiran sesekali, (4) e-Learning digunakan sebagai alat dalam mengajar di kelas.
Gambar 2. Blended Learning

B.     Karakteristik Blended Learning

1.      Karakteristik Blanded Leaning

Adapun karakteristik dari blended learning yaitu:
a)      Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b)      Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
c)      Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d)     Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

2.      Tujuan Blended Learning

Blended Learning memiliki tujuan, diantaranya:
a)      Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
b)      Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
c)      Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online.
Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peseta didik dalam pengalaman interaktif. Sedangkan kelas online memberikan peserta didik konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses internet

3.      Kategori Blended Learning

Blended learning memiliki dua kategori utama, yaitu :
1)      Peningkatan bentuk aktifitas tatap-muka. Banyak pendidik menggunakan istilah ‘blended learning’ untuk merujuk kepada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam aktifitas tatap-muka, baik dalam bentuknya yang memanfaatkan internet (web-dependent) maupun sebagai pelengkap (web-supplemented) yang tidak merubah model aktifitas.
2)      Hybrid learning : Pembelajaran model ini mengurangi aktifitas tatap-muka tetapi tidak menghilangkannya, sehingga memungkinkan peserta didik untuk belajar secara online.

4.      Metode Blanded Learning

Dengan membangun dan memiliki website sendiri, langkah awal untuk mulai menerapkan metode Blended Learning bisa diwujudkan, karena pada dasarnya metode Blended Learning merupakan :
Ø  Proses belajar-mengajar tidak hanya tatap muka, namun menambah waktu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dunia maya.
Ø  Salah satu cara untuk mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop antara guru dan siswa.
Ø  Membantu proses percepatan pengajaran materi bahan ajar.
Ø  Sebagai pressure agar siswa mulai belajar memanfaatkan teknologi dengan benar dan untuk tujuan yang bermanfaat, sekaligus memahami bahwa selain hiburan teknologi juga bisa memperkaya pengetahuan sekaligus bahan pembelajaran.
Metode Blended Learning dengan salah satu komponen pembelajarannya yang menggunakan media interaktif merupakan salah satu solusi untuk menyesuaikan gaya belajar siswa dengan cara mengajar guru. Hal ini menjadi penting, karena proses transformasi materi dari guru kepada siswa harus tepat sasaran dan bisa dimengerti oleh siswa, sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan baik dan menghasilkan generasi yang terdidik, yang mampu bersaing dan menjawab tantangan masa depan, serta berprestasi.
Bagan 1. Metode Blended Learning
Namun bukan berarti tidak ada solusi atau jalan keluar, karena dengan metode Blended Learning, guru dan siswa secara bertahap beradaptasi dengan kemajuan teknologi pendidikan namun tetap didukung metode yang biasa di lakukan yaitu tatap muka. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam metode Blended Learning ada dua komponen pokok yaitu pengajaran dengan cara konvensional (tatap muka) dan melalui media elektronik. Blended Learning berangkat dari kelebihan yang terdapat pada cara pembelajaran secara tradisional, sehingga Blended Learning bertujuan untuk menggabungkan e-Learning dengan kelebihan yang ada pada pembelajaran tradisional. Dalam bahasa praktisnya, metode Blended Learning menawarkan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan dari suatu kelas yang mendukung interaksi secara langsung dan fleksibilitas dari pembelajaran secara online.

C.    Prosedur Blanded Learning

Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi (2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended Learning agar hasilnya optimal, yaitu :
Ø  Tetapkan macam dan materi bahan ajar.
Ø  Tetapkan rancangan dari Blended Learning yang digunakan.
Ø  Tetapkan format dari on-line Learning.
Ø  Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat.
Ø  Selenggarakan Blended Learning dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.
Ø  Siapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Blended Learning.

D.    Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning

Kelebihan blended learning:
Ø  Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.
Ø  Pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Ø  Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya blended learning maka peserta didik semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
Kekurangan blended learning:
Ø  Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.
Ø  Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti komputer dan akses internet. Padahal dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.
Ø  Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi.
Ø  Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti komputer dan akses internet.

E.     Tagihan dan Tugas Kreatif Blended Learning

Blended learning menuntut pendidik untuk menguasai cara mengajar di kelas dengan baik, serta memiliki kemampuan teknologi yang memadai. Kemampuan teknologi yang dimaksud diantaranya adalah kemampuan mengoperasikan komputer serta software-nya, kemampuan menggunakan interctive white board, kemampuan mengelola web, dan kemampuan menggunakan mobilephone. Sedangkan peserta didik dituntut untuk memahami cara pengoperasian komputer dan memiki kemampuan dalam mengelola web dan mobilephone.
Proses pembelajaran fisika dengan blended learning di sekolah dasar dan menengah memiliki perbedaan. Hal ini sesuai tugas perkembangan peserta didik di tingkat dasar dan menengah yang berbeda.
Peserta didik tingkat dasar, tugas kreatif yang harus dimiliki, cukup dengan mengoperasikan komputer tingkat dasar. Proses pembelajarannya pun di dominasi oleh pembelajaran di ruang kelas. Pembelajaran di ruang kelas dilakukan dengan menyertakan berbagai eksperimen sederhana atau peragaan dari alat fisika sederhana untuk memahami konsep ipa, khususnya fisika. Sedangkan peserta didik tingkat menengah dituntut untuk dapat mengoperasikan komputer dan memiki kemampuan dalam mengelola web dan mobilephone.
Ketika tuntutan tersebut terpenuhi, maka kegiatan Blended Learning pun akan berjalan baik dan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik sehingga tujuan instruksional pembelajaran dapat tercapai.

F.     Strategi Calon Pendidik untuk Menganisipasi Kebutuhan Pembelajaran

Pemenuhan kebutuhan pembelajaran di masa yang akan datang menuntut calon pendidik memiliki kemampuan teknologi selain dari kemampuan pedagogik. Hal tersebut dianggap penting  untuk menunjang keprofesionalan sebagai pendidik. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat calon pendidik lakukan untuk mengantisipasi tuntutan pembelajaran di masa yang akan datang:
Ø  Melakukan pendalaman pemahaman mengenai mata pelajaran yang akan menjadi profesi pendidik kelak.
Ø  Mempelajari dan memahami dan peka terhadap kebutuhan pembelajaran sesuai tuntutan jaman.
Ø  Mempelajari menguasai bahasa asing, khusunya bahasa Inggris.
Ø  Mempelajari mengoperasikan komputer.
Ø  Mempelajari mengelola software dan web.
Ø  Mempelajari dan memahami model pembelajaran tatap muka dan non tatap muka, seperti online learning atau mobile learning.

G.    Model – Model Blanded Learning

Terdapat dua pendekatan BL yang dipraktekkan berbagai lembaga, baik perguruan tinggi ataupun perusahaan. Pertama adalah supplemental or enhancement model. Pendekatan ini mempertahankan struktur dasar pem belajaran atau pelatihan tradisional termasuk tatap muka dan textbook sertaaktivitas luar kelas secara teknologi. Model kedua, mereduksi berbagai aktifitas pertemuan dalam kelas menggantikannya dengan out-of-class, online, aktifitas belajar secara interaktif dan membuat perubahan signifikan pada pertemuan in-class . Model kedua ini disebut juga replacement model. Pada model pertama, pembelajaran relatif berlangsung secara elektronik sekalipun masih dalam koridor blended dengan F2F yang disimulasikan secara elektronik. Pendekatan ini lebih mendekati distance learning yang murni elektronik. Bersin menyebut model ini dengan frogram 12 flow model . Model ini pertama-tama sacara bertahap menciptakan kurikulum yang mengintegrasikan berbagai media ke dalam suatu program yang berurutan ( chronological ) atau ke dalam silabus. Program ini menganalogikan proses-proses pembelajaran kelas dan setiap bagian atau langkah ke dalam rangkaian yang serasi dimana suatu tahapan merupakan kelangsungan dari tahapan sebelumnya. Program ini memuat outline yang jelas dan memudahkan pembelajar menyerap materinya secara linear. Pada akhir program, berisi latihan-latihan atau soal-soal untuk mengukur pencapaian pembelajaran secara total (Lihat gambar 3).
Model kedua lebih menekankan pada reduksi waktu belajar di dalam kelas dengan aktifitas luar kelas seperti online dan aktifitas interaktif lainnya tanpa meninggalkan F2F. Pendekatan ini dapat dilihat dalam “core- and-spoke” model. Pada model ini, desainer akan menciptakan suatu pendekatan pelatihan fundamental (biasanya onsite classroom atau web-based courseware ) dan kemudian menyiapkan berbagai material, program-program interaktif, resources, dan assesment termasuk material pendukung. Pada model ini disiapkan berbagai exercises atau berbagai referensi secara multi media sekalipun tidak disusun detil step-by-step seperti halnya pada program flow model.


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan

Blended learning dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi.Unsur-Unsur pembelajaran berbasis blended learning mengkombinasikan antara tatap muka dan e-learningyang memiliki 6 (enam) unsur, yaitu: (a) tatap muka (b) belajar mandiri, (c) aplikasi, (d) tutorial, (e) kerjasama, dan (f) evaluasi.
Ranganathan, Negash, dan Wilcox(2007), membagi empat jenis klasifikasi e-Learning, yaitu: (1)e-Learning tanpa kehadiran dan tanpa komunikasi, (2 e-Learning tanpa kehadiran tetapi dengan komunikasi, (3)e-Learning dikombinasikan dengan kehadiran sesekali, (4) e-Learningdigunakan sebagai alat dalam mengajar di kelas.
Blended learning memiliki dua kategori utama, yaitu peningkatan bentuk aktifitas tatap-muka, dan Hybrid learning. Blended learning memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Beberapa strategi yang dapat calon pendidik lakukan untuk mengantisipasi tuntutan pembelajaran di masa yang akan datang menggunakan Blended Learning:
Ø  Melakukan pendalaman pemahaman mengenai mata pelajaran yang akan menjadi profesi pendidik kelak.
Ø  Mempelajari dan memahami dan peka terhadap kebutuhan pembelajaran sesuai tuntutan jaman.
Ø  Mempelajari menguasai bahasa asing, khusunya bahasa Inggris.
Ø  Mempelajari mengoperasikan komputer.
Ø  Mempelajari mengelola software dan web.
Ø  Mempelajari dan memahami model pembelajaran tatap muka dan non tatap muka, seperti online learning atau mobile learning.

B.     Saran

Pendidik atau calon pendidik hendaknya memiliki kemampuan teknologi yang mumpuni agar proses pembelajaran menggunakan program Blended Learning dapat berjalan dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA

Rusman. 2011. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI
Noer, Muhammad.2010. Blended Learning Mengubah Cara Kita Belajar Di Masa Depan. [online]. Tersedia: http://www.muhammadnoer.com/2010/07/blended-learning-mengubah-cara-kita-belajar-di-masa-depan/. Diakses tanggal 01 Februari 2014